Waspadalah dengan Penyakit Kronis yang Muncul Saat Menghirup Debu

Waspadalah dengan Penyakit Kronis yang Muncul Saat Menghirup Debu

Waspadalah dengan Penyakit Kronis yang Muncul Saat Menghirup Debu – Pada dasarnya saat ini sudah sangat banyak orang yang ingin sekali mendapatkan tubuh yang sehat dan juga sangatlah terjaga untuk kesehatannya.

Kamu tidak bisa menghindari kenyataan bahwa setiap hari kita selalu menghadapi debu. Entah itu di rumah atau di jalanan. Beruntungnya hidung kita memiliki rambut-rambut halus yang berfungsi untuk menyaring udara.

Bernama silia, rambut halus yang tumbuh di dalam hidung ini bertugas menangkal debu serta kotoran lain yang terbawa di udara. Sayangnya, silia tidak bisa sepenuhnya menyaring udara-udara kotor tersebut. Sebagai contoh, kondisi khusus seperti erupsi gunung berapi yang menyebarkan debu vulkanik tidak bisa ditangkal sepenuhnya oleh rambut hidung tersebut.

Menghirup udara kotor dalam jumlah banyak dan paparan terus-menerus bakal menyebabkan gangguan kesehatan pada sistem pernapasan. Berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan yang bisa muncul akibat terlalu banyak menghidup debu atau udara kotor.

1. Asma
Dilansir Badan Kesehatan Dunia (WHO), asma adalah gangguan kesehatan pernapasan jangka panjang yang menyerang anak-anak maupun orang dewasa. Penderitanya akan sering mengalami gejala seperti batuk, susah bernapas, hingga sesak dada, dan gejala-gejala tersebut bisa dipicu dengan menghirup udara yang banyak mengandung partikel debu dan kotoran.

2. Silikosis
Silikosis berasal dari nama “silika”, substansi yang sering ditemukan di batu, pasir, hingga tanah lihat. National Health Service (NHS) mendefinisikan silikosis sebagai penyakit paru-paru jangka panjang  vxmldirectory  yang diakibatkan oleh menghirup kristal silika dalam jumlah besar.

Bila tidak segera ditangani, silikosis dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan tuberkulosis, gangguan jantung, hingga penyakit ginjal.

3. Pneumokoniosis
Mirip silikosis, pneumokoniosis muncul akibat terlalu banyak menghirup udara yang berpartikel debu dan menyebabkan kerusakan pada paru-paru. Dilansir John Hopkins Medicine, ada beberapa tipe pneumokoniosis. Salah satunya adalah paru-paru hitam yang muncul karena menghirup udara dengan debu batu bara.

4. Reaksi alergi
Beberapa orang di dunia ini memiliki alergi terhadap debu. American College of Allergy, Asthma, & Immunology melansir, umumnya di dalam debu tersebut terdapat organisme super kecil yang tak bisa dilihat oleh mata dan organisme itulah yang menyebabkan gangguan kesehatan.

Selain gejala seperti bersin, mata gatal dan berair, hingga gatal-gatal, alergi debu juga bisa memicu asma dan kondisi kulit eksem.

5. Bronkitis
Bronkitis dikenal sebagai infeksi yang terjadi pada jalur pernapasan menuju paru-paru hingga menyebabkan peradangan. NHS menjelaskan bila bronkitis menyebabkan adanya produksi lendir yang berlebihan di paru-paru.

Lendir yang tujuannya adalah menangkap debu dan partikel lainnya itu akhirnya tak bisa ditangani oleh tubuh dan secara otomatis dicoba untuk dikeluarkan dengan cara batuk.